KOPSI Rimba Harapan Bersama WWF Studi Banding ke Gapoktan Tanjung Sehati

GTS, WWF, KOPSI Rimba Harapan
Senin, 04 Februari 2019 Gapoktan Tanjung Sehati (GTS) Kedatangan tamu dari Sintang, Kalimantan barat, tepatnya Koperasi Produksi (KOPSI) Rimba Harapan didampingi oleh WWF (World Wide Fund) Indonesia. Mereka berkunjung ke GTS dalam rangka menggali informasi dan kisah sukses GTS sebagai lembaga petani swadaya dalam memperoleh sertifikat RSPO, serta manfaat yang diperoleh dari RSPO. Sebagaimana yang disampaikan, KOPSI Rimba Harapan sedang dalam proses mengajukan sertifikasi RSPO.

Adapun tamu yang hadir adalah :
  1. Ricko Pratama (WWF)
  2. Harry Pratama (WWF)
  3. Ahmad Muhajir (Ketua ICS Kopsi Rimba Harapan)
  4. Hadi Mulmat (Auditor ICS Kopsi Rimba Harapan)
Pengurus GTS yg hadir
Banyak kendala yang dihadapi Kopsi Rimba Harapan dalam perjalanannya, seperti; manajemen dan pengarsipan yang masih belum disiplin, iuran anggota sebagai sumber dana utama belum berjalan dengan baik, bahkan mereka sempat hampir bubar. Namun saat ini KOPSI Rimba Harapan sudah merancang Pos-pos / Unit-unit yang akan dikelola. Selain itu KOPSI Rimba Harapan juga sudah menjalin kemitraan dengan salah satu PMKS dengan kepemilikan DO/Surat Jalan Penjualan TBS Sendiri. Demikian sebagaimana disampaikan bang Harry sebagai pendamping dan pak Muhajir sebagai Ketua ICS.
Sementara itu Ketua Gapoktan Tanjung Sehati (GTS), Pak Jalal Sayuti menceritakan perjalanan GTS yang diawali dengan membentuk dan mengaktifkan Kelompok-kelompok Tani, kemudian berinisiatif mengikuti sertifikasi RSPO yang dibantu dan didampingi oleh Yayasan SETARA Jambi. Setelah sukses memperoleh sertifikat RSPO, pengurus merasa perlu dibentuk unit-unit yang kelak akan membantu segala aktivitas petani, maka dibentuklah Unit Simpan pinjam, Unit Penjualan TBS, Unit Penyediaan Pupuk, dan lain-lain secara bertahap sesuai kebutuhan saat itu, dan yang terbaru dibentuklah Unit Pembibitan Kelapa Sawit untuk memenuhi kebutuhan Replanting.

Pak Yohanes Sagimin, Ketua Kelompok Tani Sido Makmur bercerita; "Manfaat yang diperoleh dari berkebun secara berkelanjutan menjadi motivator untuk memenej kebun sesuai P&C dari RSPO."

"Manfaat itu diantaranya kebun lebih sehat sehingga hasil panen lebih maksimal dan stabil, yang otomatis meningkatkan kesejahteraan petani. Selain itu, ekosistem yang terjaga bisa menjamin masa depan anak cucu kita. Dan yang terpenting lagi, kita diajarkan untuk melestarikan kearifan lokal agar hubungan sosial senantiasa harmonis", lanjut pak sagimin sekaligus mengakhiri ceritanya.

Pak Sayut menambahkan, bahwa dalam proses sertifikasi RSPO, petani sama sekali tidak dipungut biaya sepeserpun, bahkan di setiap pelatihan, petani diberi uang transportasi. Dan pengurus Gapoktan bersama dengan pendamping (Yayasan SETARA Jambi) yang mengusahakan dana untuk biaya operasional dan audit.
WWF, Kopsi Rimba Harapan, dengan GTS

Silaturahim siang itu ditutup dengan diundangnya ketua GTS ke Sintang, Kalbar untuk berbagi cerita dan memotivasi pengurus dan anggota Koperasi Produksi Rimba Harapan setelah beliau(Pak Sayut) menghadiri pertemuan RSPO di Jakarta.

Ulasan