Seed Processing Unit BLRS Lonsum

Tim SAMADE bersama Seed Sales Officer LONSUM di Kantor Seed Production
Seed Processing dimulai dari pengumpulan tandan yang sudah dipanen dari Seed Garden. Usia tandan yang dipanen adalah 150 hari sejak manggar dicungkup, cukup matang fisiologis atau matang embrio, tidak sampai matang panen. Jika sampai matang panen, dan membrondol, resiko bercampur tinggi, sehingga akan terjadi percampuran antar brondolan. Maka dari itu dipanen saat sudah matang fisiologis saja.

Selanjutnya, dilakukan pembrondolan menggunakan mesin khusus yang dimiliki oleh Lonsum. 1 mesin hanya akan memproses 1 tandan sampai selesai, hal ini juga untuk menjaga kejelasan asal-usul benih. Dari mesin ini, tidak semua biji bisa tetpisah dari tandan, sisanya tetap dengan proses manual. Selesai pembrondolan, dilakukan seleksi untuk memisahkan biji yang utuh, mana yg loses, dan mana yang sampah.

Selanjutnya, biji yang sudah lolos seleksi, dilakukan pengupasan menggunakan mesin khusus. Sama dengan alat sebelumnya, disini juga diproses per tandan, dan identitas tandan selalu disertakan. Setelah melalui proses pengupasan menggunakan mesin, dilakukan pembersihan ulang secara manual oleh ibu-ibu karyawan Lonsum. Disini juga sekaligus dilakukan sortasi dengan mengeliminasi biji yang tidak layak dikecambahkan, antaranya biji tiny (terkecil), dan biji yg berwarna putih diantara biji yang hitam dalam satu tandan, karena diidentifikasi sebagai biji kosong, tanpa kernel. Biji yang terpilih kemudian dicuci sampai bersih, dan pencucian terakhir menggunakan larutan dithane untuk mematikan jamur yang mungkin ada.
Anggota Tim SAMADE bersama Lonsum Seed Production Officer, pak Banda Ardiansyah

Setelah dibersihkan dan ditiriskan, proses selanjutnya adalah tagging, pemberian label BLRS pada biji. Alat yang digunakan kurang lebih hampir sama dengan yang digunakan oleh PPKS, hanya saja tinta yang digunakan bukan tinta biasa, melainkan tinta khusus yang nantinya hanya bisa dilihat dengan sinar UV.
Lihat Video berikut untuk memeriksa keaslian kecambah Lonsum : 

Proses selanjutnya adalah pemecahan dormansi. Yang pertama adalah dengan memasukkan biji kedalam Cold Room selama 60 hari. Kemudian direndam lagi dengan larutan dithane. Kemudian biji dimasukkan kedalam Hot Room selama 60 hari juga. 

Kemudian biji dimasukkan kedalam ruang perkecambahan dengan maksimal 60 hari. Di ruang ini, jika sampai 60 hari tidak muncul kecambahnya, maka dianggap afkir, dimusnahkan. Biji yang keluar kecambah dan bisa dibedakan plumula dan radikulanya, dikumpulkan dan dilakukan proses packing sesuai pesanan pelanggan. Pemanenan dilakukan tidak hanya sekali, tapi berkali-kali sesuai kecambah yang muncul, hingga maksimal 60 hari.

Sebelum didistribusikan, semua kecambah terlebih dahulu diverifikasi oleh petugas dari Balai Besar Medan. Jadi, setiap butirnya jelas asal-usulnya, dan terdaftar di Balai Besar.

Demikian tadi review hasil kunjungan Tim SAMADE ke Seed Processing Unit milik Bah Lias Research Station, London Sumatra (LONSUM). Jadi, mulai dari penyerbukan sampai menjadi kecambah, kurang lebih memakan waktu 1 Tahun. Bukan waktu yang sebentar tentunya.

Dan, karena ketatnya, kami tidak diperkenankan mengambil gambar saat di gedung seed Processing.

Semoga bermanfaat.
Salam Petani Sawit Indonesia Jaya Sentosa...

Ulasan