Pemupukan Kelapa Sawit Sesi 3 - Tepat Waktu

Pada postingan sebelumnya, sudah kita bahas faktor yang menentukan sukses dan tidak nya proses pemupukan kita. Pada sesi sebelumnya, sudah kita bahas tentang PH Tanah yang pas, dan cara untuk menetralkan PH Tanah yang masam agar pupuk yang kita aplikasikan bisa diserap oleh akar dengan maksimal, sehingga segera memberikan dampak positif terhadap tanaman kelapa sawit kita. Kali ini, kita akan membahas tentang waktu yang tepat untuk melaksanakan aktivitas pemupukan.

Pupuk tertentu, biasanya memiliki respon tertentu terhadap cuaca dan curah hujan. Misalnya urea dan KCL/MOP, akan maksimal jika diaplikasikan saat musim hujan dengan curah hujan sedang. Ini karena struktur fisik urea dan MOP yang mudah menguap dan mudah hanyut/larut. Jika kita aplikasi urea dan MOP saat musim panas, maka bisa dibilang sia-sia karena akan menguap. Begitu juga jika aplikasi saat curah hujan tinggi, akan hanyutlah urea dan MOP tersebut.

Pada dasarnya, pupuk apapun akan lebih efektif jika diaplikasikan pada saat musim hujan dengan curah hujan yang sedang, karena pupuk akan cepat larut dan meresap ke tanah. Baik itu urea, Phospat (TSP, SP36, RP, CIRP), KCL/MOP, Boron (borax), Mg (Dolomit, Kieserite), dan sebagainya.

Lalu bagaimana jika saat jadwal aplikasi tiba ternyata sedang kemarau, atau curah hujan tinggi? Inilah yang menjadi problematika. Pemupukan bisa saja dimajukan atau dimundurkan 1 atau 2 bulan dari jadwal, jika bisa diprediksi kemungkinan panas/hujannya. Jika tidak, dan terpaksa harus aplikasi saat itu juga, mungkin treatment berikut bisa digunakan.

Jika saat jadwal pemupukan ternyata tidak ada hujan, ada beberapa solusi, diantaranya;
  • Aplikasikan pupuk seperti biasa, kemudian lakukan penyiraman.‎
  • Larutkan pupuk dengan air, lalu siramkan ke area pemupukan. Jenis pupuk yang sulit/tidak larut akan sangat sulit dengan metode ini.‎
  • Beralih ke pupuk cair. Untuk pupuk cair, biasanya hanya ada pada produk pupuk organik. Biasanya harganya cenderung lebih mahal dari pupuk kimia. Saran saya, pandai-pandai dan teliti lah dalam memilih pupuk organik.
  • Beralih ke pupuk cair sistem injeksi. Baru-baru ini ada inovasi pupuk dengan sistem injeksi/suntik pada pokok/batang kelapa sawit. Saya sendiri belum mencobanya. Jika teman-teman tertarik mencoba, silahkan pelajari dahulu.


Lain halnya jika saat tiba waktunya jadwal pemupukan ternyata curah hujan sangat tinggi, mungkin beberapa trik berikut bisa digunakan.
  1. Gali piringan. Buat galian pada piringan agar pupuk tidak mudah hanyut terbawa arus air hujan. Galian ini bisa berbentuk lobang seperti parit kecil, atau cangkulan tanah seperti akan ditanami palawija.
  2. Lobang pada beberapa titik. Jika pada no. 1 tadi menggunakan sistem tabur, maka cara ini menggunakan sistem tanam. Dosis pupuk per pokok dibagi sesuai jumlah lobang, kemudian dimasukkan kedalam lobang tersebut.‎
  3. Injeksi. Pupuk sistem injeksi memang cenderung bebas hambatan. Namun saya belum tau pasti bagaimana efeknya terhadap tanaman kita.

Demikianlah sedikit yg saya pelajari dari para master di SAMADE, semoga bermanfaat juga bagi teman-teman petani semua. Saya bukan master, saya pemula, hanya menyampaikan apa yang saya terima dari uraian para master di bidangnya, dengan harapan berguna bagi sesama.
Salam Sukses...
Salam SAMADE Jaya...

Baca juga sesi sebelumnya :


Bersambung...

Ulasan