Kunjungan SAMADE ke Sumbio Lonsum - Seed Garden

Assalamu'alaikum...

Selamat datang kembali, para petani sawit mandiri yang luar biasa. Semoga kesuksesan senantiasa melingkupi kita. Aamiin...

Sebagaimana komitmen Pengurus Asosiasi SAMADE DPW Jambi untuk memberantas peredaran benih palsu, sekaligus mensosialisasikan benih unggul kepada petani sawit, Tim Koordinator Benih Unggul SAMADE DPW Jambi rutin melakukan kunjungan ke balai benih unggul. Kali ini ke Bah Lias Research Station - PT PP London Sumatra Indonesia, Tbk (LONSUM).

Tim SAMADE bersama crew Kebun Induk / Seed Garden Lonsum

Selasa, 24 Juni 2018 pukul 09:00 tim SAMADE Jambi berangkat ke BLRS dari Kantor Unit Usaha Marihat. Ini adalah kunjungan yang ke-2 yang dilakukan tim SAMADE Jambi ke PPKS Marihat dan BLRS. Pukul 10:30 Tim SAMADE Jambi sampai, dan sudah ditunggu oleh staf-staf BLRS, ada pak Husaini Seed Sales Officer dan bang Hara Ritonga Seed Sales Staff, ada pak Rahmad Wibowo Seed dan Pak Banda Ardiansyah Seed Production Officer. Setelah sungkem ke ruang pak Husaini, Tim SAMADE Jambi diajak keliling melihat proses produksi kecambah Lonsum. Pada postingan selanjutnya akan saya ceritakan. Untuk posting ini kita cerita di Kebun Benih / Seed Garden dulu.

Setelah melihat proses produksi Kecambah Lonsum, Tim SAMADE Jambi diajak tour menuju Seed Garden oleh bang Hara Ritonga. Sesampainya di Seed Garden Nomor 4551, Tim sudah ditunggu oleh tim-nya pak Rahmad Wibowo yang akan menjelaskan dan mempraktekkan proses persilangan benih Lonsum.

Secara global, ada 4 aktivitas di Seed Garden, yaitu; Isolasi, Penyerbukan/Polinasi, Pembungkusan, dan Pemanenan.

1. Isolasi

Dalam proses ini, dilakukan seleksi terhadap pohon induk. Bunga jantan yang ada pada pohon induk dibuang, supaya tidak terjadi kontaminasi. Selain bunga janta, Bunga hermaprodit (ada bunga jantan pada bunga betina) pun dibuang, juga agar tidak ada kontaminasi.

Setelah pokok dibersihkan dari bunga jantan dan bunga hermaprodit, Bunga betina yang sesuai standar diisolasi selama 9 hari / sampai mekar putiknya.

2. Penyerbukan / Polinasi

Setelah diisolasi selama 9 hari, atau setelah putik terbuka, barulah proses polinasi dilaksanakan. Sebelum  dilakukan penyerbukan, terlebih dahulu di sekitar manggar/bunga betina (objek) disemprot insektisida, supaya serangga serangga yang bisa menyebabkan penyerbukan mati, jadi tidak ada kontaminasi. Kemudian, tangan polinator pun juga disterilkan agar serbuk sari asing yang kemungkinan menempel bisa hilang, jadi tidak ada kontaminasi dari bunga jantan lain. Setelah semua steril, dan penutup objek dibuka sedikit, Polen disemburkan ke objek menggunakan alat khusus.

Proses polinasi di Lonsum

3. Pembungkusan / Isolasi 2

Setelah dilaksanakan proses polinasi, objek kembali dibungkus dengan rapat. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi gangguan dari luar berupa kontaminasi serbuk sari dari pohon lain yang kemungkinan dibawa oleh tiupan angin. Dan juga agar aman dari spora jamur dan penyakit lain yang bisa mengganggu proses pembuahan.

4. Pemanenan

Waktu panen untuk buah calon benih tidak sama dengan panen untuk produksi minyak. Untuk produksi benih, dilakukan sesuai standar matang visual, meskipun masih cenderung agak hitam, dan dagingnya masih keras, tapi cangkangnya sudah keras dan inti/kernel sudah siap. Pemanenan sengaja dilakukan sebelum membrondol untuk menghindari tercampurnya brondolan antar tandan, sehingga asal-usul kecambah jelas. Setelah dipanen, selanjutnya diproses di Seed Production.

Perlu diketahui, bahwa sejak proses polinasi, objek diberi label sampai menjadi kecambah yang siap didistribusikan ke petani. Untuk proses produksi kecambah akan saya ulas pada postingan selanjutnya.

Demikian sekelumit cerita saat Tim SAMADE Jambi berkunjung ke Seed Garden BLRS Lonsum, semoga bermanfaat bagi kita semua...

Wassalaamu'alaikum...

Salam petani mandiri... Salam SAMADE Jaya...