Assalamu'alaikum... Selamat datang kembali para petani sawit sejati. Hehehe...
Jika sebelum-sebelumnya saya selalu bahas benih unggul, kali ini ganti topik dulu, biar ndak bosan. Kali ini kita akan membahas salah satu momok menakutkan bagi petani kelapa dan kelapa sawit, yaitu hama kumbang tanduk.
Salah satu hama yang sangat ditakuti oleh petani kelapa sawit adalah Kumbang Tanduk (Oryctes Rhinoceros). Jika serangan kumbang tanduk tidak terkendali, akibatnya bisa fatal, karena bisa menyebabkan pohon sawit mati.
Jenis-Jenis Kumbang Tanduk
Ada beberapa jenis kumbang tanduk yang sudah dikenali. Diantaranya yaitu; Oryctes Rhinoceros, Oryctes Centaurus, Scapanes Australis, Xylotrupes U. Austracilus. Berikut gambar penampakannya:
Sedemikan berbahayanya, sehingga hama kumbang tanduk ini memerlukan perhatian khusus. Ada beberapa metode dalam penanganan kumbang tanduk ini, mulai dari organik/alami sampai kimia. Untuk penanganan secara kimia, biasa menggunakan aplikasi racun Marshal (tabur/cair), Capture, dll.
Sedangkan pengendalian kumbang tanduk secara alami bisa dengan mengembang-biakkan organisme pemangsa telur dan larva kumbang tanduk. Untuk kumbang tanduk dewasa bisa menggunakan jebakan berupa jaring ataupun ferotrap.
Untuk penggunaan jaring, bisa menggunakan jaring ukuran 5-7 atau yg biasa digunakan untuk menjaring burung, atau jaring ikan yg 1 lapis. Jaring dipasang di area yang diduga pusat populasi kumbang tanduk. Untuk hasil yang lebih maksimal, pancing dengan menaruh beberapa kumbang betina pada jaring tersebut. Jika jaring sudah penuh, ambil dan bakar, ganti dengan jaring yang baru. Jadi, jaring kumbang tanduk ini hanya untuk sekali pakai saja.
Untuk ferotrap, yang dibutuhkan adalah : Feromon / Feromonas
Ember Seng 2 potong
Tiang penyangga
Silangkan kedua seng, kemudian pasangkan pada Ember sehingga dalam ember terbentuk seperti 4 ruang, sedangkan bagian seng yg diluar (atas) ember sebagai penghadang/pemantul jika kumbang tanduk terbang mendekat, sehingga jatuh masuk ke dalam ember. Gantungkan feromon di dalam ember sebagai umpan penarik kumbang tanduk. Terakhir, gantung ember pada tiang di titik-titik yang diduga pusat populasi kumbang tanduk. Satu ferotrap cukup untuk lahan 1 hektar, dengan serangan tingkat menengah/sedang.
Alternatif Hemat Pengganti Feromon
Cukup sulitnya mencari feromon dan harganya yang cukup mahal, membuat kita improvisasi, mencari solusi yang lebih mudah dan hemat. Bahan pengganti feromon tersebut adalah buah nanas. Ya, nanas.
Bahan-bahan:
Nanas masak, potong dadu/kotak
Botol bekas Ally/Trendy/minuman, lobangi sekeliling botol.
Caranya :
Masukkan nenas yang sudah dipotong kedalam botol yang sudah dilobangi tadi. 100 gram untuk tiap botol.
Masukkan/gantung kedalam ember, seperti pemasangan feromon. Gantungkan ember seperti saat memasang ferotrap.
Ember dipasang seng untuk memikat kumbang di malam hari, dan juga sebagai pemantul agar jika kumbang menabrak seng si kumbang langsung jatuh ke dalam ember.
Demikianlah beberapa cara mengendalikan hama kumbang tanduk. Semoga dapat membantu mengurangi, bahkan membasmi serangan kumbang tanduk.
Sekian. Salam sukses petani sawit Mandiri. Salam SAMADE, Sawitku Masa Depanku...!!!
Referensi : TS Grup oleh Lian Raya Tarigan
Jika sebelum-sebelumnya saya selalu bahas benih unggul, kali ini ganti topik dulu, biar ndak bosan. Kali ini kita akan membahas salah satu momok menakutkan bagi petani kelapa dan kelapa sawit, yaitu hama kumbang tanduk.
Salah satu hama yang sangat ditakuti oleh petani kelapa sawit adalah Kumbang Tanduk (Oryctes Rhinoceros). Jika serangan kumbang tanduk tidak terkendali, akibatnya bisa fatal, karena bisa menyebabkan pohon sawit mati.
Jenis-Jenis Kumbang Tanduk
Ada beberapa jenis kumbang tanduk yang sudah dikenali. Diantaranya yaitu; Oryctes Rhinoceros, Oryctes Centaurus, Scapanes Australis, Xylotrupes U. Austracilus. Berikut gambar penampakannya:
Sedemikan berbahayanya, sehingga hama kumbang tanduk ini memerlukan perhatian khusus. Ada beberapa metode dalam penanganan kumbang tanduk ini, mulai dari organik/alami sampai kimia. Untuk penanganan secara kimia, biasa menggunakan aplikasi racun Marshal (tabur/cair), Capture, dll.
Sedangkan pengendalian kumbang tanduk secara alami bisa dengan mengembang-biakkan organisme pemangsa telur dan larva kumbang tanduk. Untuk kumbang tanduk dewasa bisa menggunakan jebakan berupa jaring ataupun ferotrap.
Untuk penggunaan jaring, bisa menggunakan jaring ukuran 5-7 atau yg biasa digunakan untuk menjaring burung, atau jaring ikan yg 1 lapis. Jaring dipasang di area yang diduga pusat populasi kumbang tanduk. Untuk hasil yang lebih maksimal, pancing dengan menaruh beberapa kumbang betina pada jaring tersebut. Jika jaring sudah penuh, ambil dan bakar, ganti dengan jaring yang baru. Jadi, jaring kumbang tanduk ini hanya untuk sekali pakai saja.
Hasil pemasangan jaring untuk menangkap kumbang tanduk |
Untuk ferotrap, yang dibutuhkan adalah : Feromon / Feromonas
Ember Seng 2 potong
Tiang penyangga
Silangkan kedua seng, kemudian pasangkan pada Ember sehingga dalam ember terbentuk seperti 4 ruang, sedangkan bagian seng yg diluar (atas) ember sebagai penghadang/pemantul jika kumbang tanduk terbang mendekat, sehingga jatuh masuk ke dalam ember. Gantungkan feromon di dalam ember sebagai umpan penarik kumbang tanduk. Terakhir, gantung ember pada tiang di titik-titik yang diduga pusat populasi kumbang tanduk. Satu ferotrap cukup untuk lahan 1 hektar, dengan serangan tingkat menengah/sedang.
Alternatif Hemat Pengganti Feromon
Cukup sulitnya mencari feromon dan harganya yang cukup mahal, membuat kita improvisasi, mencari solusi yang lebih mudah dan hemat. Bahan pengganti feromon tersebut adalah buah nanas. Ya, nanas.
Penampakan ember ferotrap |
Bahan-bahan:
Nanas masak, potong dadu/kotak
Botol bekas Ally/Trendy/minuman, lobangi sekeliling botol.
Caranya :
Masukkan nenas yang sudah dipotong kedalam botol yang sudah dilobangi tadi. 100 gram untuk tiap botol.
Masukkan/gantung kedalam ember, seperti pemasangan feromon. Gantungkan ember seperti saat memasang ferotrap.
Ember dipasang seng untuk memikat kumbang di malam hari, dan juga sebagai pemantul agar jika kumbang menabrak seng si kumbang langsung jatuh ke dalam ember.
Ferotrap yang sudah siap beraksi |
Demikianlah beberapa cara mengendalikan hama kumbang tanduk. Semoga dapat membantu mengurangi, bahkan membasmi serangan kumbang tanduk.
Sekian. Salam sukses petani sawit Mandiri. Salam SAMADE, Sawitku Masa Depanku...!!!
Referensi : TS Grup oleh Lian Raya Tarigan
Ulasan
Catat Ulasan
Berkomentar lah dengan baik. Gunakan kata-kata yg tidak berbau SARA, kekerasan dan pornografi. Hindari pelampiran link-link yang tidak penting.
Terimakasih... 😊